Posted by: nadton hermawan
nadton hermawan, Updated at: Jumat, November 22, 2013
MENTERI
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DALAM PERINGATAN HARI GURU NASIONAL 2013
DAN HARI ULANG TAHUN KE-68 PGRI
DAN HARI ULANG TAHUN KE-68 PGRI
SENIN, 25 NOVEMBER 2013
Assalamu’alaikum wr.
wb.
Selamat
pagi dan salam sejahtera.
Alhamdulillah,
marilah kita senantiasa memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah Swt.,
Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga pada pagi hari ini, kita masih bisa bersama-sama
mengikuti upacara peringatan Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2013 dan HUT
ke-68 PGRI dalam keadaan sehat wal afiat.
Sebelumnya,
marilah sejenak kita tundukkan kepala seraya memanjatkan doa untuk para guru dan
tenaga kependidikan yang telah mendahului kita berpulang ke haribaan Allah, Tuhan Yang Mahakuasa. Semoga
mereka senantiasa mendapatkan ampunan dan kasih sayang-Nya.
Dalam kesempatan ini, izinkan saya atas nama
pribadi dan pemerintah menyampaikan ucapan terima kasih, apresiasi, dan
penghargaan setinggi-tingginya atas prestasi, dedikasi, tanggung jawab, dan
segala ikhtiar yang telah dilakukan oleh para
guru, tenaga kependidikan dan masyarakat dalam memajukan dunia pendidikan
dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Hadirin
yang kami hormati,
Kita semua menyadari dan memahami tentang
arti penting dan mulianya pendidikan, tetapi
di balik itu kita juga menyadari bahwa tantangan dan persoalan yang kita
hadapi semakin berat, rumit, dan kompleks, terutama dalam rangka mempersiapkan generasi 2045, 100 tahun Indonesia
merdeka, dan kejayaan Indonesia.
Kalau kita cermati struktur penduduk kita
pada tahun 2010, terdapat 46 juta anak usia 0
sampai 9 tahun dan 44 juta anak usia 10 sampai 19 tahun. Jadi, sekarang
ini kalau kita ingin mempersiapkan generasi 2045, tidak ada pilihan lain kecuali harus memperkuat layanan, baik akses maupun
kualitas pendidikan kita, mulai dari
pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pada tahun 2045,
mereka akan berusia 35 sampai 44 tahun dan 45 sampai 55 tahun. Merekalah
yang akan memimpin dan mengelola bangsa dan
negara yang kita cintai ini. Mereka harus kita bekali dengan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap sesuai dengan zamannya. Mereka harus memiliki kemampuan
berpikir orde tinggi, kreatif, inovatif, berkepribadian mulia, dan cinta pada
tanah air, serta bangga menjadi orang Indonesia, sebagaimana yang digagas dalam
Kurikulum 2013.
Untuk itu, prinsip yang
kita kembangkan adalah memberikan layanan pendidikan sedini mungkin (start earlier) melalui
gerakan PAUD, memberikan kesempatan
bersekolah setinggi mungkin (stay longer) melalui pendidikan menengah universal (PMU), dan peluasan akses ke
perguruan tinggi. Selain itu, kita perlu memperluas jangkauan dan
menjangkau mereka yang tidak terjangkau (rich wider) melalui program
bantuan siswa miskin (BSM), Bidikmisi, dan sarjana mendidik di daerah
terdepan, terluar, dan tertinggal (SM3T).
Kita
ingin agar anak-anak kita di manapun berada dan apapun latar belakang sosial dan ekonominya
dapat memperoleh layanan pendidikan setinggi mungkin. Pendidikan tersebut harus terjangkau dan berkualitas. Guru dan tenaga kependidikan menjadi faktor penentunya sehingga mau
tidak mau harus kita tingkatkan ketersediaan dan profesionalitasnya.
Hadirin
yang berbahagia,
Sengaja tema yang diambil
dalam peringatan HGN tahun 2013 dan HUT ke-68 PGRI ini adalah “Mewujudkan Guru
yang Kreatif dan Inspiratif dengan Menegakkan
Kode Etik untuk Penguatan Kurikulum 2013.” Hal ini dimaksudkan untuk menjawab berbagai persoalan dan
tantangan yang saya sebutkan di atas.
Sekarang ini, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan sedang melakukan penataan sistem pendidikan guru, pelatihan
berkelanjutan, pelindungan, dan peningkatan
kesejahteraan guru. Saya juga memberikan dukungan penuh agar PGRI bisa
menjadi organisasi profesi guru yang kuat sehingga menghasilkan guru yang mampu mengembangkan kemampuannya secara
mandiri, mampu sebagai sumber inspirasi dan keteladanan, kreatif,
inovatif, dan menegakkan kode etik guru sebagai
profesi. Kita semua berharap para guru dan tenaga kependidikan kita menjadi
pembelajar dan pendidik sejati.
Dengan demikian,
kurikulum 2013 yang digagas untuk mempersiapkan generasi 2045,
generasi yang mampu berpikir orde tinggi, kreatif, inovatif, berkepribadian
mulia, dan cinta pada tanah air, serta bangga menjadi orang Indonesia, dapat
diwujudkan. Kami mengajak semua pemangku kepentingan untuk bekerja keras,
bersungguh-sungguh, dan bekerja sama. Insya Allah, cita-cita mulia tersebut
dapat segera kita wujudkan.
Hadirin
yang saya hormati,
Akhirnya, sekali lagi kami ucapkan Dirgahayu Hari Guru
Nasional 2013 dan selamat Hari Ulang Tahun ke-68 Persatuan Guru Republik Indonesia.
Semoga kita semua dapat meningkatkan kualitas pendidikan kita dan mudah-mudahan
apa yang kita lakukan termasuk bagian dari amal kebajikan.
Terima kasih. Wassalamu’alaikum wr. wb.
Jakarta, 25 November 2013
Menteri Pendidikan dan KebudayaanDownload Sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam Peringatan Hari Guru Nasional 2013 dan Hari Ulang Tahun Ke-68 PGRI File PDFnya Disini
0 komentar:
Posting Komentar
Komentar anda membantu blog ini agar lebih baik lagi!